Informasi Kota Sidoarjo
|PETA SIDOARJO
PROFIL
Nama Resmi                      : Kabupaten Sidoarjo
Ibukota                              : Sidoarjo
Provinsi                              : Jawa Timur
Pemerintahan                  :
-          Bupati         : H.Saiful IIah, S.H, M.Hum
Wilayah Administrasi     :
-         Kecamatan   :  18
-         Desa              :  325
-         Kelurahan    :  28
LETAK GEOGRAFIS
Terletak antara 112,5 BT – 112,9 BT dan 7,3 LS – 7,5 LS dengan batas-batas :
Utara    : Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik
Selatan : Kabupaten Pasuruan
Barat    : Kabupaten Mojokerto
Timur   : Selat Madura
Ketinggian dari permukaan laut :
- 0-3m  : daerah bagian timur merupakan daerah tambak dan pantai (29,99%)hampir keseluruhan airnya berasin.
- 0-10m : Daerah bagian tengah sekitar jalan protokol (40,81%) berair tawar.
- 0-25m : Daerah bagian barat (29,20%)
WILAYAH
Kabupaten Sidoarjo memiliki luas 63.438,534 ha atau 634,39 km2 (Luas Wilayah menurut Kecamatan, Tahun 2004), dengan potensi luas wilayah :
- Lahan Pertanian                              : 28.763 Ha
- Lahan Perkebunan Tebu             : 8.164 Ha
- Lahan Pertambakan                       : 15.729 Ha
- Selebihnya tanah pekarangan, pemukiman, industri, Perumahan dan lain – lain
JUMLAH PENDUDUK
Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2003, penduduk yang telah menduduki wilayah Kabupaten Sidoarjo kurang lebih ada sekitar  1.682.000 Jiwa. Kepadatan 2.843,19 Jiwa/km2 .
SEJARAH KABUPATEN SIDOARJO
Sebelum bernama Sidoarjo dulu kota ini bernama Sidokare pada tahun 1851 dan merupakan bagian daerah Kabupaten Surabaya. sidokare dulu dipimpin oleh adipati yang bernama R.Ng.Djojohardjo dan tak hanya sendiri seorang adipati ini dibantu oleh seorang wedono yang bernama Bagus Ranuwirjo. Berdasarkan keputusan Hindia Belanda No.9/1859 Staatsblat No.6 Kabupaten Surabaya ini telah dipecah menjadi 2, yaitu kabupaten Surabaya dan kabupaten Sidokare yang dipimpin seorang Bupati, itu terjadi pada tanggal 31 Januari 1859.
Nama Dari Kabupaten Sidokare diganti dengan Kabupaten Sidoarjo, dan itu berdasarkan keputusan pemerintah Hindia Belanda No.10 / 1859 tanggal 28 Mei 1859 Staatsblat No. 32. Bupati Tjokronegoro I memindahkan rumah kabupaten dari kampong pandean ke kampong pucang (wates). Dan disinilah beliau mendirikan Masjid Agung (Masjid Jami’) dan disebelah barat masjid itu telah dijadikan pesarean pendem kemudian beliau wafat pada tahun 1863, jasad beliau dimakamkan di pesarean tersebut.
Di Masa Pendudukan Jepang (8maret 1942 – 15 Agustus 1945), daerah delta sungai brantas yang juga termasuk sidoarjo jg dibawah kekuasaan pemerintahan militer jepang (yaitu oleh kaigun, tentara laut jepang). Pada tanggal 15 agustus 1945 jepang telah menyerah kepada sekutu, di daerah – daerah mulai dibentuk badan atau perkumpulan yang bersifat nasional.
Pada tanggal 24 Desember 1946 belanda menyerang kota Sidoarjo, dan pada saat itu pemerintah kabupaten Sidoarjo dipindahkan lagi ke daerah Jombang. Dan mulai saat itu Sidoarjo berada dibawah pemerintahan Recomba yang berjalan hingga tahun 1949, yang pada waktu itu bupati Sidoarjo adalah :
- K.Ng.Soebakti Poespanoto;
- R.Suharto.
Kemudian belanda menyerahkan kembali pemerintahan kepada Pemerintahan Republik Indonesia. Dan setelah penyerahan kembali Kedaulatan kepada Pemerintahan RI berdasarkan Undang-Undang Nomor 22/1948. R. Suryadi Kertosoeprojo telah diangkat menjadi bupati / kepala Daerah di Kabupaten Sidoarjo.
Referensi :
http://mujiono12.blogspot.com/2013/01/tentang-sidoarjo.html
boleh lihat foto kotanya ga gan?
terimakasih 😉